Mengurangi Sifat Apatisme



Apatis atau dalam kamus bahasa indonesia diartikan dengan lebih ringan acuh tak acuh atau tidak peduli, hingga bersifat berat yakni masa bodoh. Kita tahu jika sudah berkata masa bodoh, maka yang terlintas dipikiran kita adalah tidak tahu dan tidak mau tahu, emang gue pikirin, derita loe, dst.
Sifat ini memang selalu muncul dari orang yang sakit hati terhadap seseorang dan sulit untuk dima'afkan, atau karena dilakukan berulang-ulang sementara kita sudah merasa berbuat baik terhadap orang tersebut.
Kita sepakat juga bahwa sifat ini akan selalu muncul pada orang yang kurang terbuka. Terbuka disini dalam arti tidak pernah berdiskusi langsung dengan orang yang membuat sakit hatinya, misalnya ngomong "saya tidak suka kamu seperti itu, mengapa kau lakukan itu pada saya?".
Akibat dipendam terus, satu atau dua kali akan dimaklum tetapi jika sudah tiga kali maka memunculkan sifat apatis, sementara orang yang membuatnya sakit hati justru tidak tahu yang dia lakukan membuatnya sakit hati. Perlu juga diingat bahwa aktifitas yang membuatnya sakit malahan tidak disengaja, atau bahkan yang melakukan merasa hal tersebut wajar normal-normal saja.
Susah apabila APATIS sudah merajang, semua hal baik pada seseorang akan menjadi buruk. seperti lirik sherina tepatnya tidak tersentuh lagi dengan kebaikan, tidak iba lagi dengan kesedihan.
Jika kita merujuk pada penyakit kita sehari-hari seperti Kutil [Kurang teliti], Kudis [kurang disiplin], Kurap [kurang rapi], APATIS ini mungkin tergolong penyakit Kadas [kadung dah sakit]. Padahal, keterbukaan merupakan langkah pertama mengurangi sifat ini.
Kita sepakat dan yakin allah maha pema'af, keterbukaan kita akan membuat orang berperilaku sesuai keinginan kita, jika tidak bisa maka dia sendiri akan menjauh dan membatasi diri. Kata ma'af aja sulit diucapkan orang karena kita tidak terbuka hal mana yang membuat kita sakit hati. ya itu deh.. jika kita kita sudah benci kan semua yang dilakukan orang tersebut akan kita nyatakan salah dan justru malah menambah tingkat apatisme terhadap orang tersebut.
Kita juga percaya bahwa allah maha adil, semua yang kita hadapi pastinya merupakan kemampuan kita. Masih ingat kan bahwa tidak diberi cobaan manusia melebihi kemampuannya. Takaran ujian setiap orang berbeda-beda tergantung pada kemampuan orang tersebut. Sakit hati karena sesuatu justru menimbulkan motivasi bagaimana supaya itu tidak terjadi lagi.
Positif thinking mungkin perlu dikembangkan lebih dalam lagi. buat dari suatu kejadian positif nya 7 negatifnya 1 aja. misal orang itu gak bisanya gak negur, positifnya bikin [mungkin dia gak ngelihat ada kita, mungkin dia sedang terburu2, mungkin dia lagi BT, mungkin dia gak ngeh,.. dst].. sebaiknya kita yang samperin bukannya itu lebih baik?
Miroring adalah repleksi dasar diri kita. kita akan mencari orang yang mirip kita baik itu dalam berperilaku, dll. seperti halnya berkaca kita akan selalu merasa ganteng, merasa lebih baik, dan sebagainya.hal inilah yang menyebabkan komunitas kita dimana? jika apatisme sudah tumbuh mengakar dalam diri maka komunitas yang kita bentuk akan sedikit, meskipun tingkat hubungannya lebih dalam [klo perlu tukeran kaos kaki juga bisa dilakukan]dalam pengertian sudah tidak ada lagi batas privasi. Tapi apa coba yang terjadi jika hubungan ini mencapai jalan buntu? anda bisa bayangkan sendiri! mulai dari hal kecil hingga hal besar yang sudah terekam akan terbongkar semua, dan kesemuanya akan dijadikan bahan untuk menjelekan orang tersebut ke mata semua orang.
APATISME, lebih berbahaya lagi jika diikuti dengan penyakit dendam.. mungkin perlu dijadikan referensi petuah jaman dahulu. tidak ada gading yang tak retak, buruk-buruk papan jati, hade goreng ku basa.
Jadi MARI BICARA mungkin salah satu solusi mengurangi, menekan tumbuh kembangnya sifat apatisme. semua bisa diselesaikan dengan BICARA cuman memang banyak cara untuk memulainya ada yang diajak makan dulu, minum teh sari wangi dulu, dll.
Perlu kita sepakati bahwa Perilaku/Sikap menimbulkan berjuta persepsi tapi Ucapan bermakna satu dan sama. contohnya kita jatuh cinta... kasih perhatian truz tanpa ngomong ujungnya Pendekatan melulu dapet kagak [PMDK] coba kasih senyum dikit, ajak ke tempat romantis lalu Tembak Dor, pasti klepek-klepek klo mau, klo gak biasanya dia minta waktu..

Rudy_Bogor

2 Komentar

  1. Terimakasih...atas informasinya...semoga ini menjadi motivasi untuk kita semua...agar menjadi manusia yang bersifat baik...dan sewajarnya... :)

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama