Cintai yang kita jalani


Mengikuti proses pendidikan selain membangun AKT (Adab, Kepercayaan Diri, dan Tanggung Jawab) untuk menjadi lebih baik, juga harus ditujukan untuk meningkatkan tiga kecerdasan. Pertama adalah kecerdasan Intelektual, pendidikan yang dilakukan harus menambah wawasan dan pengetahuan kita sesuai dengan kompetensi profil yang kita pelajari. Tiap hari nambah ilmu yang kita miliki sesuai kurikulum yang telah ditetapkan oleh program studi. Kedua adalah kecerdasan emosional, bertambahnya hari dan tingkat yang ditempuh pada proses pendidikan, seyogyanya meningkatkan kematangan kita dalam bersikap dan merespon setiap peristiwa. Kemampuan mengelola emosi harusnya sejalan dengan berbagai pengalaman yang dimiliki. Ketiga adalah kecerdasan spiritual, bukannya tujuan kita mencari ilmu untuk ibadah dan mencari janji tuhan bahwa orang yang beriman dan berilmu akan ditinggikan derajatnya bagi beberapa derajat dibandingkan yang lainnya. Landasan kedua adalah mencari ilmu sebagai ibadah dan kita tahu bahwa ilmu yang kita peroleh akan dipertanyakan penggunaannya nanti. Orang terbaik mensejajarkan ilmu dunia dengan spiritualnya, jika doktor atau profesor di keilmuan dunianya, maka seyogyanya dalam keilmuan akhiratnya juga bergelar yang sama.

Mewujudkan perubahan potensi diri dan peningkatan kecerdasan tersebut diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai. Hari ini saya sudah bisa apa, besok saya harus bisa apa? hari ini saya sudah tahu ini, besok saya harus tahu tentang apa? dan seterusnya. Menjaga pertanyaan ini selalu ada maka diperlukan kecintaan terhadap apa yang kita pelajari dan lingkungannya. Karena belajar di Polbangtan, maka kecintaan terhadap polbangtan merupakan suatu keharusan. Secara logis, jika tiap hari kita berada disuatu tempat bahkan untuk kurun waktu 3-4 tahun maka sangat bodoh jika kita tidak mencoba untuk mencintainya. Hal ini akan memunculkan rasa betah dalam menjalani semua kegiatan, dan menerima semua peristiwa yang akan terjadi. Kenapa? Pertama karena cinta perlu perjuangan, dengan cinta maka kita akan memperjuangkan supaya berprestasi dan dapat mengharumkan institusi. Kedua, dengan cinta maka kita akan rela berkorban minimal kepentingan pribadi kita korbankan. Mungkin kita kategori "Mager", "Males", atau mungkin kita menyukai sesuatu hal yang sudah mendarah daging, dengan cinta terhadap Polbangtan maka untuk perjuangan yang sedang ditempuh kita merelakan hal-hal tersebut dan menggantinya dengan mengikuti seluruh kegiatan yang ada meskipun pada awalnya terpaksa. Ketiga, dengan cinta maka akan muncul rasa ikhlas melakukan sesuatu yang dinilai sebagai hal yang baik untuk polbangtan tanpa pamrih. ini yang dinamakan sebagai pengabdian. Berpegang teguh pada prinsip, apa yang harus kita berikan untuk institusi bukan selalu bertanya sebaliknya.

Rudy_Bogor

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama