Miskin dan Kaya, kata ini sering kali kita gunakan untuk melabeli orang. Beberapa mendasarkan label tersebut pada jumlah aset yang dimiliki, sehingga rekor tingkat kekayaan bahkan sudah ada lembaga yang menetapkan dengan perbandingannya di level suatu negara atau dunia.
Arti Kaya dan Miskin jika di dasarkan KBBI mengartikan bahwa miskin adalah tidak berharta dan serba kekurangan (berpenghasilan sangat rendah), Sementara itu Kaya diartikan dengan mempunyai banyak harta (uang dan sebagainya).
Dalam kacamata agama (Muslim), miskin termasuk kedalam 8 nasab yang berhak menerima zakat. Miskin diartikan sebagai orang-orang yang memiliki harta namun sangat sedikit sehingga penghasilan sehari-hari hanya cukup untuk memenuhi makan, minum dan tak lebih dari itu. Tidak hanya kategori Miskin saja, akan tetapi beberapa kategori lainnya seperti Fakir, yakni orang yang tidak memiliki penghasilan sehingga jarang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan baik dan juga Gharim, yakni orang yang memiliki hutang selain hutang untuk kepentingan maksiat dan hutang untuk memulai bisnis lalu bangkrut.
Allah SWT berfirman pada Surat An-Najm:48 "sesungguhnya Dialah yang memberikan kekayaan dan kecukupan". Dalam tafsir Kemenag mentafsirkan bahwa sesungguhnya Dialah yang memberikan kepada semua makhluk kekayaan serta kepuasan hati dari kegiatan yang diusahakan dan memberikan kecukupan atas apa yang disimpan. Setiap orang merasa cukup meskipun tidak punya apa-apa. Hal ini sangat berkaitan erat dengan rasa syukur dan keihklasan seseorang. Jika sudah merasa cukup dengan sesuatu yang diinginkannya maka dapat juga dikategorikan sudah kaya.